Minggu, 22 Juni 2014


Pemahaman Jaringan Komputer
Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data-informasi, program-program, pengguna bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan sebagainya.
Prinsip dasar dalam sistem jaringan ini adalah proses pengiriman data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi tertentu.
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa data informasi dari sisi pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.
Secara umum, jaringan komputer tentunya memiliki beberapa manfaat dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri. Diantaranya:
  1. Berbagi (share) peralatan dan sumber daya
Berbagi sumber daya bertujuan agar seluruh program, peralatan, atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2.      Integrasi data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.
3.      Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainya. Dengan demikian, orang-orang yang jaraknya berjauhan akan lebih mudah untuk bekerja sama.
4.      Pengaturan keamanan data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta perlindungan terhadap hard disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan Luas Area dibagi menjadi
1.      Local Area Network (LAN),
Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antarnode tidak jauh dari sekitar 200 m.
2.      Metropolitan Area Network (MAN)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang lebih besar dan biasanya
memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota. Jaringan ini memiliki jarak dengan radius 10 – 50 km.
3.      Wide Area Network
Wide Area Network adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. Jaringan ini biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optic. Contohnya jaringan komputer kantor city bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara lain, yang saling berhubungan.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan hubungan fungsional dibagi menjadi
  1. Client-Server
Model ini yaitu dimana ada suatu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang hanya memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dahulu ke server yang dituju. Jenis layanan client-server antara lain:
2.      File server
  1. print server
  2. database server
  3. DIP (Document Information Processing)
  4. Peer to peer (workgroup)
Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset, dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer. Peer to peer bekerja sebagai client maupun server pada periode yang sama.
2.3   Hardware Jaringan Komputer
Didalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat LAN, MAN, atau WAN, kita membutuhkan media baik hardware maupun software. Hardware maupun software yang sering digunakan adalah
  1. Kabel
Kabel yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan antara lain UTP (unshielded twisted pair), koaksial, dan serat optik.
2.      Kabel Twisted Pair (UTP)
UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Hal ini dikarenakan Hub memiliki kemampuan dara error correction yang akan meningkatkan kecepatan transmisi.
3.      Kabel koaksial
Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk komunikasi broadband.
4.      Serat Optik
Jaringan dengan media ini memiliki kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi ( sekitar 100 Mbps). Keunggulan lainnya adalah bebas dari gangguan lingkungan.
5.      Ethernet Card (kartu jaringan ethernet)
Cara kerjanya, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain.
6.      Hub dan Switch
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server, atau perangkat lain. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada.
7.      Repeater
Berguna untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel lain. Repeater hampir sama seperti Hub. Dengan repeater ini, jaringan dan sinyal akan semakin kuat, apalagi jika kabel yang digunakan adalah jenis koaksial.
8.      Bridge
Gunanya sama seperti repeater tetapi lebih fleksibel dan lebih cerdas dari repeater. Berfungsi menghubungkan beberapa jaringan yang terpisah, untuk jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan dan hanya memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, maka paket akan ditolak. Bridge juga dapat mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari suatu segmen
9.      Router
Cara kerja router mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda.
2.4  Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan adalah Suatu cara menghubungkan komputer satu dengan lainnya sehingga membentuk jaringan. Topologi jaringan menjelaskan struktur dari suatu jaringan komputer.
1.        Topologi Bus
Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yang memiliki banyak pemberhentian (bus stop). Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Jaringan dengan topologi ini disebut juga dengan linear bus karena dihubungkan hanya melalui satu kabel yang linier. Kabel yang umum digunakan adalah kabel koaksial. Pada awal dan akhir kabel digunakan terminator.
Keuntungan menggunakan topologi bus, yaitu:
1.      Hemat kabel dan harganya lebih murah, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan ini tidak dibutuhkan hub.
  1. Layout kabel sederhana
  2. Jika salah satu komputer mati maka tidak akan menganggu komputer yang lain.
  3. Mudah di kembangkan.
Kelemahan menggunakan topologi bus yaitu:
  1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
  2. Kepadatan lalu lintas sehingga sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.
  3. Apabila salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.
  4. Topologi Ring
Pada topologi ini komputer saling tersambung membentuk lingkaran atau ring. Sinyal akan mengalir satu arah sehingga dapat menghindari terjadinya tabrakan paket. Namun, salah satu komputer yang putus akan tetap mempengaruhi keseluruhan jaringan.
Keuntungan menggunakan topologi ring, yaitu:
  1. Hemat kabel, untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah jika di bandingkan dengan topologi star.
  2. Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim karena data mengalir dalam satu arah sehingga untuk data yang dikirimkan selanjutnya akan dikerjakan setelah pengiriman pertama selesai.
  3. Mudah untuk membangunnya.
  4. Semua komputer pada jaringan mempunyai status yang sama.
Kelemahan menggunakan topologi ring yaitu:
  1. Peka terhadap kesalahan.
  2. Pengembangan jaringan lebih kaku, apabila kabel terputus maka semua komputer tidak dapat digunakan
  3. Topologi Star
Pada topologi ini node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Keunggulan tipe star adalah jika salah satu node putus maka tidak akan mengganggu kinerja jaringan lainnya.
Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:
  1. Fleksibelitas tinggi.
  2. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.
  3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
  4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.
  5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus
Kelemahan menggunakan topologi star yaitu:
  1. Boros kabel
  2. Perlu penanganan khusus
  3. Jika Hub Rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak.
  4. Topologi Tree
Topologi Tree merupakan kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung (backbone) yang mempunyai topologi bus.
Keuntungan menggunakan topologi Tree, yaitu:
  1. Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
  2. Mudah di kembangkan
  3. Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan
Kelemahan menggunakan Topologi Tree yaitu:
  1. Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak.
  2. Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
  3. Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi lain
  4. Topologi Mesh
Jaringan dengan Topologi masih mempunyai jalur ganda dari setiap perangkat pada jaringan. Semakin banyak Jumlah komputer pada jaringan, semakin sulit cara pemasangan kabel-kabel pada jaringan tersebut karena jumlah kabel-kabel yang harus di pasang menjadi berlipat ganda. Oleh karena itu, pada jaringan mesh yang murni, setiap perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain menggunakan jalur ganda untuk hub-hub utama sebagai jalur cadangan jika terjadi masalah di jalur utama.
Keuntungan dari Topologi ini adalah mampu menampung banyak pengguna yang aktif sedangkan, kelemahan dari Topologi ini adalah membutuhkan banyak kabel, sehingga mudah mengalami gangguan jaringan.
2.5 Protokol Jaringan Komputer
Protokol jaringan adalah berbagai protokol yang terdapat dari lapisan teratas sampai terbawah yang ada dalam sederetan protokol. Dari sudut komunikasi data, ada beberapa protokol yang banyak digunakan pada jaringan komputer, yaitu:
  1. TCP/IP (transmission control protocol/ internet protocol)
  2.  2.TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan internet yang tidak tergantung pada jenis komputer yang digunakan.
I         3. IPX/SPX (internet packet exchange/sequenced packet exchange)
IPX/SPX adalah protokol standar pada jaringan Novell Netware, untuk mengatasi masalah internet working pada jaringan PC.
3.               Apple Talk adalah protokol suite yang dikembangkan oleh Apple.inc untuk komputer jaringan
  1. NETBIOS adalah program yang mengizinkan aplikasi pada komputer yang berbeda untuk berkomunikasi dalam LAN.    

    Pengertian IP Address dan Kelas-Kelasnya

     A.Pengertian IP Address adalah alamat identifikasi komputer/host yang berada didalam jaringan. Dengan adanya IP address maka data yang dikirimkan oleh host/komputer pengirim dapat dikirimkan lewat protokol TCP/IP hingga sampai ke host/komputer yang dituju.
           Setiap komputer/host memiliki IP address yang unik sehingga dua komputer/host yang berbeda tidak boleh memiliki IP address yang sama dalam satu jaringan.
    B. Format IP address
           IP address dinyatakan dalam struktur bilangan biner yang terdiri atas 32 bit dengan bentuk sebagai berikut.
    xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
    Misalnya
    11000000000010100001111000000010
           Agar kita mudah membaca IP address, maka 32 bit bilangan itu dibagi ke dalam 4 segmen yang masing-masing berisi 8 bit. Kedelapan bit itu bisa disebut oktat.
           Selanjutnya, setiap oktat diterjemahkan ke dalam bilangan decimal. Misalnya:
    11000000     =     192
    00001010     =     10
    00011110     =     30
    00000010     =     2
           Adapun nilai terbesar dari 8 bit adalah 11111111 atau sama dengan 225. Dengan demikian, jumlah IP address seluruhnya adalah 225 x 225 x 225 x 225.
           Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada, sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada. Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor rumah dijalan tersebut.
           Guna memudahkan dalam pembagiannya maka IP address dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
    1) Kelas A
    IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127.
    Karakteristik IP Kelas A
    Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
    Bit pertama : 0
    NetworkID : 8 bit
    HostID : 24 bit
    Oktat pertama : 0 - 127
    Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
    Rentang IP : 1.x.x.x - 126.x.x.x
    Jumlah IP address : 16.777.214
    Contoh
    IP address 120.31.45.18 maka :
    ·           NetworkID = 120
    ·           HostID = 31.45.18
    Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
    2) Kelas B
    IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.
    Karakteristik IP Kelas B
    Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
    Bit pertama : 10
    NetworkID : 16 bit
    HostID : 16 bit
    Oktat pertama : 128 - 191
    Jumlah network : 16.384
    Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x
    Jumlah IP address : 65.534
    Contoh
    IP address 150.70.60.56 maka :
    ·           NetworkID = 150.70
    ·           HostID = 60.56
    Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70
    3) Kelas C
    IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.
    Karakteristik IP Kelas C
    Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
    Bit pertama : 110
    NetworkID : 24 bit
    HostID : 8 bit
    Oktat pertama : 192 - 223
    Jumlah network : 2.097.152
    Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x
    Jumlah IP address : 254
    Contoh
    IP address 192.168.1.1 maka :
    ·           NetworkID = 192.168.1
    ·           HostID = 1
    Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
           Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental.
    Tabel : Jumlah networkID dan hostID
    Kelas
    Antara
    Jumlah jaringan
    Jumlah Host Jaringan
    A
    1 s.d. 126
    126
    16.777.214
    B
    128 s.d. 191
    16.384
    65.534
    C
    192 s.d. 223
    2.097.152
    254
    Tabel : Rentang IP address untuk setiap kelas
    Kelas
    Alamat Awal
    Alamat Akhir
    A
    XXX.0.0.1
    XXX.255.255.255
    B
    XXX.XXX.0.1
    XXX.XXX.255.255
    C
    XXX.XXX.XXX.1
    XXX.XXX.XXX.255
       Subnet Mask
           Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian, diperlukan  address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.
           Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
           Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:
           10101010 11001011 01011101 00000101
           Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:
           11111111 11111111 00000000 00000000
           Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:
           255.255.0.0

    Tabel : Subnet mask untuk internet address classes
    Kelas
    Bit Subnet
    Subnet mask
    A
    11111111 00000000 00000000 00000000
    225.0.0.0
    B
    11111111 11111111 00000000 00000000
    225.225.0.0
      C
    11111111 11111111 11111111 00000000
    225.225.225.0

    Konsep Dasar Subneting

      Konsep subnetting merupakan teknik yang umum digunakan di jaringan lokal. Subnetting merupakan proses memecah satu network dalam satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet. Dengan subnetting jumlah host yang semula banyak dalam satu network akan dipecah menjadi lebih sedikit, dan dengan subnetting dapat dilakukan pemisahan network agar tidak saling terkoneksi satu sama lain. Subnetting juga dapat digunakan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, serta menentukan jumlah host maksimal dalam satu jaringan, teknik yang dipakai menggunakan subnet mask yang spesifik. Dengan menggunakan teknik subnetting, sebuah LAN dapat dipecah jadi dua LAN. Dua LAN menjadi empat, empat LAN jadi delapan dan seterusnya.
    Subnetmask default
    Kelas A : 255.0.0.0
    Kelas B : 255.255.0.0
    Kelas C : 255.255.255.0
    Pembagian Kelas
    Kelas A : 0-126 .0.0.0
    Kelas B :128-191.0.0.0
    Kelas C :197-223.0.0.0
    Kelas D :224-239.0.0.0 (MultiCast)
    Kelas E :239-255.0.0.0 (Pengembangan)

      Contoh:  1 blok IP Address klas C: 192.168.0/24 , jumlah komputer max 1 LAN = 254 (ranges IP address 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254, netmask 255.255.255.0), dipecah menjadi 2 subnet dengan netmask 255.255.255.128, dan kemudian dapat dipecah jadi 4 subnet dengan netmask 255.255.255.192, dan seterusnya, seperti:
      Lan 1 192.168.0.1 s/d 192.168.0.126 192.168.0.129 s/d 192.168.0.254 Lan 2
      Lan 1 192.168.0.1 s/d 192.168.0.62 192.168.0.129 s/d 192.168.0.190 Lan 3
      LAN 2 192.168.0.65 s/d 192.168.0.126 192.168.0.193 s/d 192.168.0.254 Lan 4
      Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa selain menggunakan metode classfull untuk pembagian IP address, kita juga dapat menggunakan metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas), menggunakan notasi penulisan singkat dengan prefex. Metode ini merupakan metode pengalamatan IPv4 tingkat lanjut, muncul karena ada kekhawatiran persediaan Ipv4 berkelas tidak akan mencukupi kebutuhan, sehingga diciptakan metode lain untuk memperbanyak persediaan IP.
    Contoh Kasus (Class C):
    Untuk CIDR (Classless Inter-Domain Routing) /24 (kolom pertama, baris terakhir), dengan bilangan biner 256. Maka subnet mask-nya 255.255.255.0. Dengan 0 terakhir diambil dari tabel baris ke 3 kolom pertama. Sehingga host yang mungkin adalah berjumlah 254 Host (Bilangan biner 256-2=254, 2 adalah jumlah host yang dipinjam untuk digunakan sebagai IP Subnet (IP Awal) dan IP Broadcast (IP Akhir)). Contoh lainnya adalah: CIDR /26 (kolom ke tiga, baris terakhir), kita mulai dari Bilangan Biner 64. Disitulah subnetnya. Kita punya 4 buah jaringan, dimana masing-masing memiliki 62 host/komputer (64-2 =126). Jadi pada intinya, dalam sebuah kasus Subnetting, ada 4 hal yang biasanya perlu diketahui:
    1. Jumlah Subnet. Berada pada baris ke empat. Misal:192.168.1.0/26, akan mempunyai 4 buah subnet.
    2. Jumlah Host/Komputer per Subnet. Berada pada baris ke lima. Untuk IP 192.168.1.0/26, jumlah host per subnet adalah 62 hosts (64-2=62). Contoh: Range IP Host salah satu subnet adalah 192.168.1.1-192.168.1.62. Dimana 192.168.1.0 digunakan untuk Subnet pertama, dan 192.168.1.63 digunakan sebagai IP Broadcast.
    3. Blok Subnet. Berada pada baris pertama. Sehingga untuk CIDR /26, blok-blok subnet nya adalah: 192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128, dan 192.168.1.192 (Kelipatan 64 bit sejumlah 4 subnet).
    4. IP Host dan IP Broadcast yang valid. Seperti yang telah dijelaskan pada nomor 2, Jumlah subnet akan berpengaruh terhadap jumlah IP Address yang dapat digunakan. Pada tiap-tiap subnet, IP Awal dikenal dengan IP Subnet, sedangkan IP Akhir dikenal sebagai IP Broadcast. Sedangkan IP sisanya, adalah IP yang dapat digunakan untuk host.
    Contoh-contoh di atas merupakan contoh yang diambil dari IP Address Kelas C. Adapun untuk Subnet dari kelas lain dapat dilihat seperti gambar berikut:
    

    PENGHITUNGAN SUBNETTING
    Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Di mana /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.


    KEUNTUNGAN SUBNETTING
    1. Menyederhanakan administrasi
    2. Perubahan stuktur jaringan tidak tampak dari luar
    3. Keamanan jaringan lebih baik
    4. Berkurangnya lalu lintas jaringan. Untuk mengkomunikasikan beberapa subnet dalam sebuah jaringan, maka kita harus menggunakan sebuah router. Dengan adanya router, maka semua lalu lintas hanya akan berada didalam jaringan tersebut, kecuali jika paket tersebut ditujukan kepada jaringan yang lainnya. Sehingga Kerja jaringan menjadi optimal
    5. Pengelolaan yang sederhana. Akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola sebuah jaringan kecil-kecil yang saling terisolasi jika dibandingkan dengan mengelola sebuah jaringan tunggal yang sangat besar.
    6. Membantu pengembangan jaringan dengan jarak geografis yang jauh. Karena jalur dalam WAN yang lebih lambat dan mahal, maka sebuah jaringan yang mencakup jarak yang jauh akan menciptakan masalah-masalah diatas. Sehingga menghubungkan banyak jaringan kecil akan menjadi lebih efisien.        

    Pengertian Pengkabelan Straight dan Cross Pada Suatu Jaringan Komputer 

    Pengkabelan Straight  

    Pengkabelan Jenis Straight adalah pengkabelan yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer client dengan computer server malalui bantuan hub atau switch. 

    Dibawah ini adalah contoh metode pengkabelan jenis straight.
    Urutan Pengkabelan Straig adalah sebagai berikut :
     
    Pin1
    Pin2
    Putih-orange 
    Putih-orange 
    Orange
    Orange
    Putih-hijau
    Putih-hijau
    Biru
    Biru
    Putih-biru
    Putih-biru
    Hijau
    Hijau
    Putih-coklat
    Putih-coklat
    Coklat
    Coklat
    Catatan: Pengkabelan Straigt pin1 dan pin 2 susunan kabelnya pasti sama.

     Yang kedua Pengkabelan Cross

    Pengkabelan jenis cross adalah pengkabelan jaringan yang menghubungkan antara 2 unit komputer secara langsung  tanpa menggunakan hub atau switch, susunan ujungnya pun  berbeda dengan metode staraight. Susunan kabelnya adalah seperti ini.
    Pin1
    Pin2
    Putih-orange 
    Putih-Hijau
    Orange
    Hijau
    Putih-hijau
    Putih-Orange
    Biru
    Biru
    Putih-biru
    Putih-Biru
    Hijau
    Orange
    Putih-coklat
    Putih-Cokelat
    Coklat
    Cokelat

    Catatan: Pengkabelan Metode Cross adalah , pin1 dan pin 2 susunan kabelnya pasti berbeda.

        
    Apa itu Jaringan Kabel?
    Kabel medium melalui mana informasi biasanya bergerak dari satu perangkat jaringan ke yang lain. Ada beberapa jenis kabel yang umum digunakan dengan LAN. Dalam beberapa kasus, jaringan akan menggunakan hanya satu jenis kabel, jaringan lain akan menggunakan berbagai jenis kabel. Jenis kabel dipilih untuk jaringan berhubungan dengan jaringan topologi, protokol, dan ukuran. Memahami karakteristik berbagai jenis kabel dan bagaimana mereka berhubungan dengan aspek-aspek lain dari suatu jaringan diperlukan untuk pengembangan jaringan yang sukses.
    Bagian berikut membahas jenis kabel yang digunakan dalam jaringan dan topik terkait lainnya.
    Cable Unshielded Twisted Pair (UTP)
    kabel twisted pair datang dalam dua varietas: terlindung dan unshielded.. Unshielded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya pilihan terbaik untuk jaringan sekolah.
    Kualitas UTP dapat bervariasi dari kelas kawat telepon untuk kabel berkecepatan sangat tinggi. Kabel ini memiliki empat pasang kawat di dalam jaket. Setiap pasangan twisted dengan nomor yang berbeda liku per inci untuk membantu menghilangkan gangguan dari pasangan yang berdekatan dan perangkat listrik lain. Semakin ketat memutar, semakin tinggi didukung transmisi rate dan semakin besar biaya per kaki /. The EIA TIA (Electronic Industry Association / Telecommunication Industry Association) telah menetapkan standar UTP dan peringkat enam kategori kawat (kategori tambahan yang muncul).
    Kategori Unshielded Twisted Pair
    Kategori
    Kecepatan
    Gunakan
    1
    1 Mbps
    Hanya suara (Wire Telepon)
    2
    4 Mbps
    LocalTalk & Telepon (Jarang digunakan)
    3
    16 Mbps
    10BaseT Ethernet
    4
    20 Mbps
    Token Ring (Jarang digunakan)
    5
    6
    100 Mbps(2 Pasang)
    1000 Mbps(4 Pasang)
    100BaseT Ethernet
    Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet
    7
    1.000 Mbps
    Gigabit Ethernet
    8
    10.000 Mbps
    Gigabit Ethernet
    Konektor Unshielded Twisted Pair
    Konektor standar untuk unshielded twisted pair adalah konektor RJ-45. Ini adalah plastik konektor yang terlihat seperti gaya besar telepon-konektor (Lihat gbr. 2. A slot allows the RJ-45 to be inserted only one way. slot A memungkinkan RJ-45 yang akan dimasukkan hanya satu cara. RJ singkatan dari Registered Jack, menyiratkan bahwa konektor mengikuti standar yang dipinjam dari industri telepon. Standar ini menetapkan yang kawat berjalan dengan masing-masing pin dalam konektor.
    PERBEDAAN KABEL JENIS CROSS DAN STRAIGHT
    1.Kabel Straight

    Kabel Straight digunakan pada saat ingin menghubungkan antara computer dan hub ataupun sebaliknya. Dengan kata lain metode ini digunakan ketika kita akan menghubungkan 2 komputer ataupun lebih, tapi melalui perantara seperti hub ataupun switch.Sebenarnya susunan kabel straight tidak harus persis seperti dibawah ini, susunanya warna
    2.Kabel Cross

    Kabel cross digunakan pada saat kita mau menyambungkan computer ke computer lain, atau kabel ini digunakan kalau kita mau menghubungkan 2 komputer atau hub ke hub, dengan kata lain kabel cross di gunakan untuk menyambungkan dua perangkat jaringan yang sama. Perbedaan kabel cross dari kabel straight cuma terletak dari kabel nomer 1 dan 3 dan 2 dan 6, kita tinggal menukar saja kedua kabel itu.
    Cara cepat menghapalnya adalah cukup mengingat OBIC yang artinya Orange, Biru, Ijo, Coklat. Tetapi anda harus menambahkannya dengan warna putih sebelum OBIC di urutkan. Khusus warna biru anda harus merubahnya dengan warna putih hijau bukan putih biru.
    Sedangkan untuk kabel Cross anda cukup mengubah urutan 1 pindah ke 3, urutan 2 pindah ke 6 atau dengan kata lain 1-3, 2-6 dari urutan kabel straight. Untuk kabel Cross Ujung A urutannya kabel Straight dan Ujung B dirubah jadi 1-3, 2-6.
    Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
    1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
    2. Menghubungkan 2 buah switch
    3. Menghubungkan 2 buah hub
    4. Menghubungkan switch dengan hub
    5. Menghubungkan komputer dengan router
    Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

    Membuat kabel Straight dan Cross Over
    Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah ini:

    Praktek membuat kabel Straight
    1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
    2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
    3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
    4. Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
    5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
    6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
    7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
    8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).
    Straight Dan Cross – Nampaknya isitilah Straight Dan Cross ini sudah tidak asing lagi bagi para praktisi jaringan yang selalu berhubungan dengan kabel RJ dan LAN, Namun masih ada beberapa yang belum mengerti apa itu arti dari Straight Dan Cross pada jaringan..
    Mari kita pelajari apa itu Straight Dan Cross pada jaringan, berikut saya akan menjelaskan perbedaan – perbedaan pada Straight Dan Cross.
    Kabel Straight
    Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
    Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
    menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan
    Kabel crossover
    Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
    Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
    Langkah setting kabel lan untuk mengkoneksikan / menghubungkan pc ke pc atau menghubungkan 2 komputer tanpa menggunakan hub:

    1. Siapkan kabel lan yang panjangnya secukupnya untuk share pc to pc, Tang Crimping, RJ45
    2. Potong kulit kabel hingga keliatan seluruh warna
    3. Lalu atur warna dengan model Cross : ( PutihOrange Orange PutihHijau Biru PutihBiru Hijau PutihCokelat Cokelat ) – ( PutihHijau Hijau PutihOrange Biru PuihBiru Orange PutihCokelat Cokelat )
    4. Lalu ratakan seluruh sisi setelah disusun
    , Jepit kabel dengan kepala RJ45
    Setelah kabel sudah siap maka, atur Operating System (Penulis memakai Windows Sp2 Bajakan). Langkah untuk setting windowsnya :

    1. Pilih Control Panel - Network Connections -; Set up home or small office network
    2. Terbuka windows, Trus pilih Next2 aja, anda tinggal atur Workgoup ( Nama Workgroup harus sama di pc yang akan saling berhubungan ). Settingan lain seperti nama komputer ( bebas ), printer akan dishare atau tidak.
    3. Atur IP kedua komputer, Pilih Control Panel -; Network Connections - Local Area Network (yang terkonkesi) Klik kanan di Local Area Network pilih Status - Properties -; Internet Protocol (TCP/IP) - Properties. anda diusahakan menggunakan IP pada kelas yang sama. Cth : IP PC 1 : 192.168.0.1 Subnetmask : 255.255.255.0 – IP PC 2 : 192.168.0.2 Subnetmask : 255.255.255.0
    4. Agar Windows XP bisa melakasanakan perubahan tadi, maka anda harus Restart Windows XP
    Setting Alamat IP (IP Address)
    Buka menu Control Panel Windows anda (Start > Control Panel). Lalu pilih icon Network Connections. Setelah itu pilih Local Area Connection (klik-kanan > Properties). Lalu pilih Internet Protocol (TCP/IP), dan tekan tombol Properties.

    Di bagian IP Address, masukkan: 192.168.1.1. Lalu tekan TAB, otomatis Subnet Mask akan berisi 255.255.255.0. Sedangkan untuk komputer pasangannya, berikan IP Address 192.168.1.2. IP Address yang berada dalam range 192.168.0.0 – 192.168.255.255 umum digunakan dalam private network atau Local Area Network (LAN). Jadi, anda bisa saja memberikan alamat 192.168.2.1 dan 192.168.2.10 pada dua komputer yang anda hubungkan. Asalkan masih dalam satu segmen, maka masih bisa saling mengenal. Untuk mengetahui apakah komputer berada dalam satu segmen – bisa dilihat dari 3 angka awal diantara titik (192.168.2). Sehingga anda tidak boleh memberikan alamat yang berbeda segmen, misal 192.168.1.1 dengan 192.168.2.2. Pada jaringan yang besar, dimana terdapat beberapa segmen jaringan, dibutuhkan sebuah router untuk menjembatani antar segmen sehingga bisa saling berhubungan.
    Berbagi file (File sharing)
    Misalkan komputer dengan nama (hostname) SBY dan IP Address 192.168.1.1 memiliki sebuah folder bernama DATA yang berisi kumpulan MP3 dan dokumen Word dan Excel, hendak dibagi pakai dengan komputer BOEDIONO (IP Address 192.168.1.2), maka langkah-langkahnya adalah:
    1. Di komputer SBY, masuk ke My Computer atau Windows Explorer
    2. Cari folder bernama DATA, lalu klik kanan di folder tersebut
    3. Pilih Sharing and Security
    4. Jika muncul kotak dialog Network sharing and security, maka klik tulisan “If you understand the security risks… bla.. bla.. bla..” lalu pilih “Just enable file sharing”
    5. Klik “Share this folder on the network”
    6. Beri nama (share name), misal: DATA
    7. Klik tombol OK. Selesai. 
       












Tidak ada komentar:

Posting Komentar